HADIRA.CO.ID – Kantor PT Hadira di Jalan KH Samanhudi, Solo pagi itu tampak menunjukkan kesibukan. Kaleng-kaleng berukuran jumbo berjajar di tepi tembok ruangan. Sementara di sisi lain tersandar papan ukuran 1 x 1 meter.
Seseorang menuangkan cairan ke dalam ember, mencampurkan cairan bening kental ke dalamnya, lalu mengaduk-aduknya dengan mixer agar merata.
Sepintas lalu, orang mungkin berpikir kantor PT Hadira sedang melakukan renovasi bangunan atau membenahi dekorasi ruangan. Tapi tidak.
“Ini adalah kegiatan edukasi bagi karyawan di PT Hadira,” ujar Direktur PT Hadira, Senandi saat bincang-bincang dengan Hadira.co.id.
Edukasi, menurut Senandi memang merupakan salah satu kegiatan yang penting bagi perusahaan. Selama proses perjalanannya, perusahaan tidak sekadar mengejar laba semata. Namun juga perlu meningkatkan skill demi mendongkrak kualitas karyawan.
Khusus hari itu, PT Hadira mendatangkan tim tutorial dari PT Mapei Indonesia Construction Product. Senandi menekankan, selain mengejar profit dan keuntungan, pihaknya juga perlu melakukan pengembangan diri.
Presentasi dan Praktik
Tutorial itu terbagi menjadi dua sesi, yakni presentasi yang berlangsung di ruang pertemuan PT Hadira. Indra Surya Budi Santoso dari PT Mapei Indonesia menjelaskan banyak hal mengenai teknik penanganan pekerjaan menggunakan produk Mapei.
Beberapa hal yang dijelaskan menyangkut pembuatan lantai epoxy, water proofing, sealant di tempat kering maupun di dalam air dan lain-lain.
Sementara itu sesi kedua, para peserta yang terdiri dari karyawan PT Hadira mempraktikkan pembuatan lantai epoxy menggunakan produk Mapei.
Satu persatu karyawan mendapatkan giliran untuk mempraktikkan pembuatan lantai epoxy dalam ubinan seluas 1 x 1 meter tersebut. Sebagaimana proses mengecat, mereka mengoleskan larutan epoxy dengan menggunakan paint roller hingga merata.
“Jangan ketipu, sepertinya ini sudah rata. Tapi saat kering bisa muncul gelembung-gelembung. Itu terjadi karena udara yang belum sempat keluar,” katanya.
Untuk mencegah terjadinya gelembung-gelembung itu, digunakan rol karet bergerigi rapat yang digerakkan berulang-ulang. Gerigi-gerigi itu yang akan mengeluarkan gelembung-gelembung udara, sehingga larutan epoxy benar-benar mampat.
Kedua, para karyawan juga diajak untuk melakukan water proofing, yakni menambal kebocoran dag beton. Medianya juga menggunakan papan asbes seluas 1 x 1 meter. Kedua praktik tersebut membuat para karyawan merasa antusias dan fresh.
“Untuk program edukasi ini, biasanya kita dipanggil ke pabrik. Kita datang ke pabriknya. Tapi kali ini, giliran pabrik kita datangkan. Kebetulan ini pabrik baru yang sedang melakukan ekspansi,” ujar Senandi. (*)