Waterproof vs Watertight

Kita sering mendengar istilah waterproofing yang dapat diartikan sebagai lapisan kedap air. Mungkin kita mendengarnya pada iklan yang berseliweran di sekitar kita.

Waterproofing

Waterproofing merupakan penambahan lapisan pada permukaan beton dengan tujuan membuatnya menjadi kedap air.

Beton yang mengandung pori-pori di dalamnya sehingga dapat ditembus oleh air, dengan dilapisi waterproofing maka lapisan waterproofing tersebut akan menahan air sehingga tidak dapat memasuki beton.

Pengerjaan waterproofing di Bandara Adi Soemarmo
Pengerjaan waterproofing di Bandara Adi Soemarmo Solo oleh PT Hadira Megantara.

Watertight

Sedangkan watertight merupakan istilah yang jarang atau mungkin malah belum pernah kita dengar.

Watertight dapat diartikan sebagai rapat air. Biasanya berupa penambahan bahan kimia tertentu pada saat pengadukan beton sebelum dilaksanakan pengecoran.

Penambahan bahan kimia watertight ini bertujuan supaya jumlah pori-pori yang ada di dalam beton menjadi berkurang atau mengecil.

Pori-pori yang tadinya berjumlah banyak misalnya akan dapat ditembus oleh air dalam waktu W.

Setelah ditambah bahan kimia watertight maka jumlah pori-pori akan berkurang, sehingga waktu yang dibutuhkan oleh air untuk menembus beton akan menjadi lebih lama, misalkan menjadi 2W. Demikian sistim kerja watertight atau rapat air.

Watertight TIDAK SAMA Waterproof

Jadi watertight (rapat air) TIDAK SAMA dengan waterproof (kedap air).

Mengapa beton perlu dilakukan tindakan waterproof atau watertight seperti yang dijelaskan diatas?

Karena untuk meminimalkan risiko terjadinya korosi yang akan dapat membahayakan kekuatan struktur misalnya bangunan, jembatan, gedung, pabrik, dan sebagainya.

Korosi yang berkelanjutan dapat menyebabkan collaps atau keruntuhan.

Penjelasan tentang risiko akibat korosi dan penanganannya dapat menghubungi kami. (*)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Disini!